Kamis, 09 Mei 2013

Ja'au & Na'at

pada suatu hari ada cerita seorang anak yang bernama Ja'au, Ja'au ini adalah seorang anak lelaki yang tinggal disebuah kampung impian yang tentram, dan damai. Dikampung impian inilah Ja'au menghabiskan masa kecilnya, ia berteman baik dengan teman-teman sebayanya dan memiliki banyak teman, sampai ia dewasa si Ja'au ternyata menyimpan sebuah kenangan yang tak akan ia lupakan di kampung impian tersebut kampung kelahirannya dan kampung yang sangat Ja'au cintai seperti ia mencintai seorang gadis yang cantik rupawan yang bernama Na'at. Na'at adalah teman satu sekolah Ja'au ketika waktu SD, sempat keduanya terpisah ketika Ja'at memasuki kelas V, ketika itu Na'at pindah sekolah. Dan ketika SMP mereka berdua bertemu kembali disatu sekolah yang sama, canda tawa, sedih dan bahagia menghiasi perjalanan hidup mereka berdua, sampai ja'au lulus dari SMP dan melanjutkan ke SMU mereka berdua Ja'au dan Na'at tidak lagi satu sekolah, Na'at pun melanjutkan pendidikannya kekota mulai dari sana mereka berdua jarang bertemu (mungkin karena jarak yang terlalu jauh) hingga keduanya lulus SMU. Ja'au sangat mencintai Na'at walaupun ia tau harapan itu sangat kecil karena kurang komunikasi lagi antara mereka berdua,
"Dalam sepinya malam
dengan ditemani suara-suara jangkrik yang begitu berisik tapi mengasyikan seperti ingin menyapa sinar sang rembulan yang selalu ditutupin awan hitam yang selalu mengganggu pancaran sinar indah mu, sesaat terkadang terpukau dengan indahnya alam semesta ini yang engkau ciptakan untuk makhluk penikmat yang ada dibumi ini, tak bosan-bosan tuk mengagumi karya indah Mu yang tiada habis tuk dinikmati dan diresapi, dalam diam tiada bintang satu pun yang memancarkan cahayanya, kemana diri mu? Jangan engkau bersembunyi dari indahnya kelap-kelip cahaya mu, jangan karena kabutnya awan engkau jadi takut tuk pancarkan cahaya mu"
ternyata selama ini Na'at telah menyimpan rasa itu selama 7 tahun, waktu yang cukup lama ketika Na'at dan Ja'au masih duduk dibangku sekolah . Tapi kini kekecewaan itu sangat terasa dihati Ja'au, karena Na'at tak akan percaya lagi, karena Ja'au telah membuatnya kecewa.



To Be Continue....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar