Kamis, 15 November 2012

SANG PEMIMPI


Pejamkan mata tuk tertidur dengan lelapnya,
mimpilah yang indah di alam semesta.
Berharap bertemu dengan putri yang cantik jelita,
dengan mahkota dikepalanya.
Betapa senangnya rasa ini tiada terkira ,
kalau pun itu bisa menjadi nyata dan bukan hanya hayalan belaka.
Mata yang biru seperti langit tanpa awan yang menutupinya.
Bibir yang tipis dan berwarna merah muda.
Sang putri ada disana, berada jauh disingasana,
mimpi yang tak akan menjadi nyata.
Dan hanya mampu diungkapkan dengan kata-kata.
Akankah sang putri  turun kedunia ,
menemui sang pemimpi dengan harapan yang hampa, seperti hidup di hutan berantara.
hanya canda dan tawa yang mengisi hari-harinya,
seperti biasa tiada seorangpun yang tahu isi hatinya.
Yang kini merana tiada tara, menanti sang putri nan jauh disana
Sang pemimpi pun sadar kalau ini hanya bunga mimpi yang terjadi pada lelap tidurnya
Yang kini menjadi tanda tanya, haruskah seperti  ini tuk selamanya
Tanpa rasa dan makna yang kian tak terlaksana
Untuk dijalani berdua didunia yang fana, penuh dengan siksa
Akankah ini menjadi nyata, atau apakah ini jodohnya
Kita tak kan pernah tau semua ini, karena hanya TUHAN lah yang mempunyai kuasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar